Sixcall

Rotasi Aset ke Ethereum Meningkat Tajam: Apakah ETH Jadi Aset Masa Depan?

Elpegel | 7/25/2025 on Blog - News

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia investasi global mulai menunjukkan pergeseran yang signifikan. Aset-aset tradisional, baik dari kalangan individu maupun institusi, kini mulai berpindah ke Ethereum (ETH), salah satu aset kripto terbesar setelah Bitcoin. Perpindahan ini tidak hanya terjadi pada investor retail, tetapi juga melibatkan institusi besar dan perusahaan publik yang mulai menempatkan Ethereum sebagai bagian dari strategi treasury mereka. Fenomena ini menunjukkan bahwa Ethereum bukan lagi sekadar aset digital biasa, melainkan telah dianggap sebagai aset produktif dan pilar penting dalam infrastruktur keuangan digital masa depan.


Sumber gambar: Tangkapan data institusi yang berinvestasi di Ethereum ETF, diambil dari nftevening.com.


Salah satu indikator nyata dari rotasi aset ini adalah melonjaknya arus masuk dana ke dalam ETF berbasis Ethereum. Sejak awal Juni hingga pertengahan Juli 2025, total dana yang mengalir ke berbagai produk ETF ETH telah melebihi 1,17 miliar dolar AS. Perusahaan besar seperti BlackRock melalui produk ETHA dan Fidelity dengan FETH memimpin tren ini dengan total dana kelolaan gabungan mendekati angka 10 miliar dolar. Bahkan, pada tanggal 22 Juli 2025 saja, ETF Ethereum mencatatkan inflow harian sebesar 533 juta dolar, menjadikannya arus masuk terbesar ketiga sejak peluncuran produk-produk tersebut. Angka ini memperkuat sinyal bahwa kepercayaan terhadap potensi jangka panjang Ethereum semakin meningkat, terutama di kalangan investor yang mulai meninggalkan pendekatan berbasis spekulasi jangka pendek.


Tidak hanya melalui instrumen ETF, rotasi modal ke Ethereum juga terlihat dari strategi perusahaan publik yang mulai menyimpan ETH sebagai bagian dari aset treasury. Contohnya adalah BitMine Immersion Technologies yang telah membeli lebih dari 300.000 ETH untuk mendiversifikasi cadangan korporatnya. Bahkan, entitas bernama The Ether Machine tengah bersiap untuk go public dan berencana mengelola lebih dari 1,6 miliar dolar dalam bentuk Ethereum sebagai aset utama perusahaan. Langkah ini merefleksikan perubahan paradigma yang signifikan, di mana perusahaan-perusahaan yang sebelumnya mengandalkan emas atau dolar sebagai cadangan kini mulai mempertimbangkan Ethereum sebagai alternatif strategis yang serius.


Dampak dari rotasi modal ini pun langsung terasa pada pergerakan harga dan likuiditas pasar. Harga ETH melonjak dari kisaran 2.400 dolar menjadi lebih dari 3.400 dolar hanya dalam waktu satu bulan. Pada saat yang sama, cadangan ETH di bursa-bursa kripto turun drastis. Hal ini menunjukkan bahwa banyak investor memilih untuk menarik ETH mereka dari bursa dan menyimpannya dalam bentuk staking atau dompet pribadi, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan pasokan likuid dan mendorong harga naik lebih jauh karena tekanan beli yang meningkat.


Ada beberapa faktor utama yang menjadikan Ethereum sebagai tujuan utama rotasi modal. Pertama, Ethereum kini berbasis sistem Proof-of-Stake yang memberikan imbal hasil tahunan sekitar 3–4 persen, menjadikannya aset produktif yang kompetitif dibandingkan emas atau dolar. Kedua, sebagian besar ekosistem DeFi, stablecoin, dan tokenisasi aset dunia nyata (real-world assets) dibangun di atas jaringan Ethereum, menjadikannya infrastruktur inti bagi ekonomi digital masa depan. Ketiga, dukungan regulasi juga semakin menguat. Peluncuran berbagai ETF ETH, pengesahan regulasi stablecoin, serta adopsi teknologi Ethereum oleh perusahaan besar seperti JP Morgan, Visa, dan BlackRock memperkuat posisi ETH sebagai aset yang legal, aman, dan layak dipertimbangkan dalam kerangka keuangan tradisional (TradFi).


Keseluruhan perkembangan ini menegaskan bahwa perpindahan aset ke Ethereum tidak lagi bersifat spekulatif, melainkan telah menjadi keputusan strategis yang sistematis. Baik melalui ETF, staking, maupun penyimpanan korporasi, Ethereum telah menjadi magnet baru bagi modal global. Dengan fundamental teknologi yang kuat, ekosistem yang luas, dan dukungan regulasi yang semakin matang, Ethereum berada dalam posisi yang solid untuk menjadi tulang punggung ekonomi digital global. Jika tren ini terus berlanjut, sangat mungkin bahwa ETH akan menjadi salah satu aset dominan dalam portofolio institusional di masa depan.

Sources: