Perusahaan Pemegang Kripto Terpaksa Lakukan Fire Sale di Tengah Tekanan Pasar yang Meningkat

Banyak perusahaan dengan eksposur besar terhadap aset kripto kini terpaksa melakukan penjualan besar-besaran (fire sale) di tengah tekanan pasar yang semakin kuat. Sumber industri menyebutkan bahwa kombinasi dari harga yang terus melemah, likuiditas yang menurun, serta meningkatnya potensi kerugian membuat sejumlah crypto-treasury firms memilih mengurangi kepemilikan mereka dalam jumlah signifikan.
Dalam dua minggu terakhir, beberapa perusahaan yang diketahui memegang Bitcoin, Ethereum, dan aset layer-1 besar lainnya disebut menurunkan posisi mereka untuk menjaga arus kas dan stabilitas neraca. Penjualan ini terjadi secara agresif, sebagian dilakukan melalui desk OTC, sebagian lagi melalui bursa derivatif untuk menyeimbangkan risiko leverage.
Analis mencatat bahwa tekanan ini menciptakan efek berantai terhadap pasar. Penjualan terpaksa (forced selling) menambah volume jual besar-besaran yang sudah berlangsung, menyeret nilai portofolio korporat ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir. Likuiditas yang semakin tipis memperparah volatilitas, membuat harga beberapa aset bereaksi lebih tajam dibanding kondisi pasar normal.
Pelaku industri memperingatkan bahwa jika tekanan makro dan sentimen negatif pasar tidak mereda, gelombang fire sale tambahan dapat terjadi. Kondisi tersebut berpotensi memicu fase “deleveraging” yang lebih luas di antara perusahaan yang menggunakan kripto sebagai aset treasury.
Meski begitu, sejumlah firma investasi melihat situasi ini sebagai peluang akumulasi untuk jangka panjang, terutama terhadap aset dengan fundamental kuat. Namun, untuk saat ini, arus keluar dari treasury korporat menunjukkan bahwa tekanan pasar masih jauh dari selesai.
