Miliarder Kripto Rusia Tewas Dibunuh di Dubai, Skandal Penipuan Ratusan Juta Dolar Terungkap
.png&w=3840&q=75)
Seorang miliarder kripto asal Rusia bernama Roman Novak, bersama istrinya Anna, tewas mengenaskan di dekat gurun Dubai setelah dilaporkan hilang sejak awal Oktober 2025. Jasad pasangan tersebut ditemukan dalam keadaan dimutilasi dan terkubur, memicu gelombang keprihatinan dan penyelidikan internasional. Menurut keterangan pihak berwenang Rusia dan UEA, Novak dan istrinya dijemput sopir mereka ke sebuah pertemuan yang diklaim investor potensial di area Hatta, dekat perbatasan Oman. Namun, pertemuan itu dilaporkan adalah jebakan. Setelah tiba, pasangan itu beralih ke kendaraan lain dan kemudian menghilang tanpa jejak. Penyelidikan awal menyebut para pelaku merencanakan penculikan untuk meminta tebusan yang berkaitan dengan dompet kripto Novak. Namun, ketika pelaku berhasil membuka akses, ternyata saldo dompet kripto Novak kosong. Kekecewaan itu diyakini menjadi pemicu kekerasan ekstrem: pasangan Novak diduga dibunuh, dimutilasi, dan sebagian tubuhnya dibuang di lokasi berbeda, termasuk gurun sekitar Dubai. Svetlana Petrenko dari Komite Investigasi Rusia menyebut ada keterlibatan sebelumnya delapan warga Rusia dalam plot penculikan tersebut. Mereka diduga menyewa kendaraan dan tempat untuk menahan pasangan Novak sebelum melaksanakan serangan. Setelah pembunuhan, pelaku meninggalkan senjata dan barang-barang korban di berbagai lokasi di UEA untuk menghilangkan jejak. Kasus ini semakin kompleks karena latar belakang pribadi Novak. Ia dikenal sebagai sosok flamboyan di dunia kripto, pamer gaya hidup mewah dengan mobil sport dan jet pribadi, serta mengklaim punya koneksi dengan tokoh teknologi seperti pendiri Telegram, Pavel Durov. Namun reputasi Novak tidak bersih: pada tahun 2020, ia pernah dipenjara di Rusia atas tuduhan penipuan investasi. Sebelum meninggal, ia dituduh melakukan skema penipuan kripto besar-besaran senilai hampir US$499–500 juta, menurut laporan media. Salah satu teori kuat menyebut motif pembunuhan adalah balas dendam dari investor atau pelaku kriminal yang merasa dirugikan oleh Novak. Namun, penyelidikan terus berjalan antara otoritas Rusia dan UEA untuk mengungkap seluruh detail di balik tragedi ini.
