Research Paper

Apakah QT Berhenti Menandakan Akhir Krisis?

KKevinwu
December 6, 2025
7 min read
Apakah QT Berhenti Menandakan Akhir Krisis?

Dunia finansial tengah menghadapi momen penting, di mana kebijakan moneter The Fed mengubah arah dengan menghentikan Quantitative Tightening (QT) yang sudah berjalan cukup lama. Tapi, apa artinya ini bagi pasar? Apakah kita akan melihat Quantitative Easing (QE) segera muncul sebagai solusi untuk mengatasi ketegangan ekonomi global?

Sebagai investor, trader, atau pengamat pasar, perubahan kebijakan seperti ini memberi kita peluang untuk mengevaluasi kembali strategi investasi kita. QT yang berakhir dan lonjakan penggunaan repo facility memberikan petunjuk bahwa meskipun likuiditas pasar sedikit lebih longgar, QE masih jauh dari jangkauan, kecuali jika krisis besar terjadi.

Melalui artikel ini, Saya akan membahas lebih dalam mengenai hubungan antara QT dan QE, serta bagaimana perubahan kebijakan ini bisa mempengaruhi berbagai pasar—mulai dari saham, crypto, hingga forex. Mari kita lihat bagaimana pasar bereaksi dan apa langkah yang sebaiknya kita ambil di tengah ketidakpastian ini.

1. QT Berakhir dan The Fed Stop Mengurangi Neracanya

  • Quantitative Tightening (QT) adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh The Fed untuk mengurangi neracanya. The Fed melakukan ini dengan menjual aset yang dimilikinya, seperti obligasi, atau membiarkan obligasi yang jatuh tempo tidak diperpanjang. Tujuan dari QT adalah untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar guna menekan inflasi dan mengontrol overheating dalam perekonomian.

  • Ketika QT berakhir, The Fed menghentikan kebijakan pengurangan neracanya. Ini bisa dilihat sebagai sebuah sinyal bahwa The Fed tidak lagi mengambil langkah-langkah untuk mengurangi likuiditas di pasar. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar di pasar bisa sedikit meningkat meskipun tidak secara langsung merangsang inflasi. Namun, penghentian QT tidak serta-merta akan memberikan dampak besar pada pasar.

  • Dampak pada pasar: Penghentian QT cenderung memberikan sinyal bahwa The Fed tidak akan menarik lebih banyak dana dari sistem keuangan. Namun, ketergantungan pasar terhadap repo facility dan kebutuhan dana jangka pendek tetap mencerminkan bahwa likuiditas pasar masih ketat.


2. Lonjakan Penggunaan Repo Facility

  • Repo Facility adalah instrumen pembiayaan jangka pendek yang memungkinkan lembaga keuangan untuk meminjam uang dari The Fed dengan menjaminkan sekuritas. Lonjakan penggunaan fasilitas repo menunjukkan bahwa ada kebutuhan likuiditas mendesak dalam sistem keuangan.

  • Ketika repo melonjak, ini mengindikasikan bahwa banyak lembaga keuangan, seperti bank, memerlukan dana cepat untuk menjaga kestabilan operasional mereka. Ini menandakan bahwa meskipun QT dihentikan, likuiditas tetap ketat.

  • Dampak pada pasar: Lonjakan repo memberi sinyal bahwa meskipun ada sedikit peningkatan likuiditas dari penghentian QT, sistem keuangan tetap membutuhkan suntikan dana cepat. Hal ini menambah ketidakpastian pasar yang bisa mempengaruhi kepercayaan investor. Sumber likuiditas yang terbatas bisa membuat investor lebih hati-hati, yang berpotensi menyebabkan penurunan harga aset.


3. Dampak Penghentian QT dan Lonjakan Repo terhadap Likuiditas Pasar

  • Penghentian QT tidak serta-merta mengarah pada longgarnya likuiditas di pasar, meskipun repo facility melonjak. Repo facility yang tinggi menunjukkan bahwa meskipun The Fed tidak lagi mengurangi neracanya, likuiditas pasar masih ketat dan membutuhkan suntikan dana sementara.

  • Analogi: Penghentian QT bisa dilihat seperti membiarkan aliran air mengalir lebih banyak, tetapi kebocoran di sepanjang jalan (repo facility yang tinggi) membuat air tetap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, meskipun ada harapan likuiditas pasar akan membaik, kenyataannya pasar tetap bergantung pada suntikan dana jangka pendek.

  • Dampak pada pasar saham, crypto, dan forex:

    • Pasar saham bisa mengalami volatilitas tinggi jika investor merasa khawatir tentang ketatnya likuiditas. Kekhawatiran tentang kekurangan likuiditas jangka pendek bisa membuat investor lebih berhati-hati dan memilih untuk mengurangi eksposur risiko.

    • Pasar crypto, yang lebih sensitif terhadap pergerakan likuiditas dan sentimen pasar, bisa merespon dengan fluktuasi harga tajam. Ketidakpastian dan ketatnya likuiditas bisa memicu penurunan harga crypto, terutama bagi altcoin, yang lebih mudah dipengaruhi oleh perubahan sentimen pasar.

    • Di pasar forex, dolar AS (sebagai mata uang cadangan dunia) mungkin akan terpengaruh oleh kebijakan The Fed. Jika repo melonjak dan likuiditas ketat, ini bisa mengarah pada perubahan suku bunga yang akan mempengaruhi nilai dolar AS terhadap mata uang lainnya. Ketegangan likuiditas juga dapat menyebabkan volatilitas di pasar forex, terutama pada pasangan mata uang yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter The Fed, seperti EUR/USD dan USD/JPY.


4. Mengapa QE Belum Tentu Akan Terjadi Segera?

  • Quantitative Easing (QE) adalah kebijakan ekspansif di mana The Fed membeli aset keuangan, seperti obligasi pemerintah, untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di pasar dan merangsang ekonomi.

  • QE biasanya diterapkan dalam kondisi krisis yang sangat besar, seperti krisis keuangan 2008, krisis deflasi, atau resesi berat. QE bertujuan untuk merangsang permintaan dan mengurangi biaya pinjaman jangka panjang.

  • QE hanya akan terjadi jika ada krisis besar, seperti krisis sistemik yang menyebabkan ekonomi macet atau crash. Penghentian QT tidak serta-merta mengarah pada QE, karena QE lebih ditujukan untuk mengatasi penurunan ekonomi yang lebih parah.

  • Dampak pada pasar: Investor yang mengharapkan QE untuk datang lebih awal perlu memahami bahwa QE hanya akan diterapkan setelah krisis besar terjadi. Oleh karena itu, mereka harus bersiap menghadapi kemungkinan penurunan tajam di pasar yang memicu kebijakan tersebut.


5. Dampak QE pada Aset Saham, Crypto, dan Forex?

  • Pasar Saham: QE cenderung meningkatkan likuiditas dan mendorong harga saham naik karena adanya suntikan dana yang merangsang permintaan. Saham blue-chip dan sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga, seperti teknologi dan properti, kemungkinan besar akan merasakan dampak positif dari QE.

  • Crypto: QE bisa memicu kenaikan harga crypto, terutama untuk Bitcoin, yang sering dianggap sebagai penyimpan nilai alternatif. Ketika ada peningkatan likuiditas dan pelemahan dolar AS, Bitcoin dan beberapa altcoin bisa mendapatkan dorongan dari ekspektasi inflasi atau pencarian aset yang lebih aman.

  • Forex: QE dapat menyebabkan depresiasi dolar AS karena adanya peningkatan jumlah uang beredar yang mengarah pada inflasi. Hal ini dapat menyebabkan pasangan mata uang yang melibatkan dolar AS, seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY, mengalami pergerakan harga yang signifikan. Selain itu, emerging markets juga bisa mendapatkan dorongan jika dolar melemah, meningkatkan daya tarik mata uang mereka.


6. Relevansi bagi Investor dan Trader

  • Investor yang menunggu QE harus siap untuk menghadapi risiko besar. Mengharapkan QE segera datang berarti investor harus siap dengan kemungkinan krisis besar yang memerlukan intervensi darurat.

  • Diversifikasi portofolio akan sangat penting dalam menghadapi periode ketidakpastian ini. Memiliki eksposur di berbagai aset, baik saham, crypto, maupun forex, akan membantu melindungi portofolio dari volatilitas yang mungkin terjadi.


7. Kesimpulan Akhir

  • Penghentian QT memberikan sedikit peningkatan likuiditas, namun repo facility yang melonjak menunjukkan bahwa ketatnya likuiditas masih menjadi masalah utama.

  • QE hanya akan diterapkan jika terjadi krisis besar yang mengancam stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, investor tidak seharusnya mengharapkan QE sebagai solusi untuk penurunan pasar jangka pendek.

  • Dampak pada pasar saham akan bervariasi, tetapi volatilitas tinggi kemungkinan besar akan terjadi. Pasar crypto dapat mengalami pergerakan harga tajam akibat ketidakpastian ini, sementara forex akan dipengaruhi oleh fluktuasi dolar AS dan kebijakan The Fed yang berhubungan dengan repo facility dan suku bunga.

  • Sebagai kesimpulan, investor harus hati-hati dan siap menghadapi risiko besar apabila QE benar-benar diterapkan, karena hal tersebut mengindikasikan adanya krisis sistemik yang mempengaruhi seluruh pasar keuangan.


DISCLAIMER

Riset ini disusun untuk tujuan informasi dan edukasi. Analisis, proyeksi, dan pandangan yang disampaikan didasarkan pada data serta kondisi pasar yang tersedia saat penulisan. Pasar keuangan, khususnya aset kripto, sangat fluktuatif dan sulit diprediksi. Kinerja masa lalu atau pola musiman tidak dapat dijadikan jaminan atas hasil di masa depan.

Riset ini bukan nasihat keuangan. Lakukan riset mandiri dan pertimbangkan kondisi keuangan pribadi, tujuan investasi, serta tingkat toleransi risiko sebelum mengambil keputusan.

Investasi aset kripto memiliki risiko tinggi dan dapat mengakibatkan hilangnya seluruh modal yang diinvestasikan. Regulasi aset digital berbeda di setiap yurisdiksi, dan pembaca bertanggung jawab memastikan kepatuhan terhadap hukum lokal sebelum melakukan aktivitas terkait kripto.

Setiap pernyataan atau proyeksi ke depan bersifat spekulatif dan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Sixcall tidak menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang mungkin timbul akibat penggunaannya.

Join Our Community

Connect with traders, share insights, and profit together!

⚡️

A collaborative community where traders of all levels learn, share knowledge, and grow together. Join us to exchange ideas and achieve profitable outcomes.